Roadshow Bluemix Challenge
Nyankod bersama IBM bekerja sama mengadakan roadshow Bluemix
Challenge ke berbagai kampus. Pada tanggal 9 Oktober 2014 roadshow diadakan di
Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut
IBM menjelaskan tentang cloud computing dan kelebihan teknologi cloud, serta
memperkenalkan sebuah produk IBM berbasis PaaS, yaitu Bluemix. Dan dari Tim Nyankod memperkenalkan
cara penggunaan Bluemix dan memberikan demo bagaimana membuat sebuah aplikasi
dengan menggunakan Bluemix.
Di akhir acara, IBM memberikan
sebuah tantangan kepada peserta untuk membuat aplikasi menggunakan Bluemix.
Bagi yang membuat aplikasi paling kreatif dan paling keren, peserta akan
mendapatkan hadiah menarik dari IBM. Peserta diberikan waktu selama 3 minggu
untuk mendevelop aplikasinya.
Apa itu Cloud Computing?
Cloud Computing ini bertugas untuk memberikan layanan dan
kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing
memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyediakan layanan tersebut, yang pwnting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. untuk biaya layanan, kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebaliknya (elastis).
Berdasarkan jenis layanan nya, cloud
computing dibagi menjadi berikut :
1. Software as a Service (SaaS)
2. Platform as a Service (PaaS)
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas :
- Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa software bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh : layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb), Instant Messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam perkembangan nya banyak software yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) sekarang mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungannya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk menggunakannya. Contoh : Microsoft Office yang sekarang bisa kita nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud.
- Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa :rumah" berikut lingkungannya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan "rumah" dan memelihara nya. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di "rumah" tersebut. untuk pemeliharaan "rumah" ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah : Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari "rumah" untuk aplikasi yang kita buat.
- Infrasructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa "menyewa" infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network, dsb). Kita bisa definisika berapa besarnya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwith, dan konfigurasu lainnya yang akan kita sewa. Mudahnya IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini di sewa, kita bisa menggunakannya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun di atasnya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah : Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi virtual tersebut bisa kita ubah (scale up/ scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, storage, dsb dengan segera.
IBM Bluemix
IBM Indonesia memperkenalkan produk terbaru nya untuk membuat
aplikasi dengan menggunakan layanan awannya, IBM Bluemix. Bisa dibilang Bluemix
ini merupakan platform yang menyediakan layanan kepada
pelanggan, startup,
maupun perusahaan untuk mengatur aplikasi dan datanya sendiri. Sedangkan
infrastruktur seperti runtime,
sistem operasi, jaringan, server,
penyimpanan, virtualisasi, dan perangkat keras disediakan serta dirawat
langsung oleh IBM.
Tentunya dengan adanya Bluemix ini startup maupun
perusahaan tidak perlu repot dalam hal pengaturan dan perawatan terhadap
aplikasi yang dibuat karena penggunanya dapat langsung mencoba membuat aplikasi
dan menyimpan kode serta datanya secara awan pada Bluemix ini.
Dalam Bluemix ini pun penggunanya dapat langsung mengedit
kode aplikasi maupun datanya secara langsung. Beberapa fitur yang terdapat pada
Bluemix, antara lain infrastruktur yang pintar, keamanan, pengembangan serta
analisis data besar, pengembangan serta uji coba aplikasi, Watson QA, analisis
sosial, M2M (mesin ke mesin), dan Media.
pengenalan singkat dan dashboard dari Bluemix.
Bluemix memiliki katalog menarik dalam membangun aplikasi
yang terdiri dari kategori “Starters”, “Services”, dan “AddOns”. Untuk kategori
“Starters” ini menyediakan sub kategori “Boilerplates” yang terdiri dari “Java
DB Web Starter”, “Java Web Starter”, “Mobile Cloud”, “Node JS Web Starter”,
“Internet of Things Starter”, serta “Node-RED Starter”, dan sub kategori
“Runtimes” yang terdiri dari “Liberty for Java”, “SDK for Node.JS”, “Ruby on
Rails”, “Ruby Sinatra”, serta “Bring Your BuildPack”.
Untuk kategori “Services”, Bluemix ini memiliki sub kategori
“Mobile”, “Web and Application”, “Data Management”, “Big Data”, “Business
Analytics”, dan “Internet of Things”. Selain itu, untuk kategori “AddOn”
memiliki sub kategori yang terdiri dari “DevOps” dan “Integration”. Dalam
kategori katalog ini, pelanggan akan dikenakan biaya per GB-jam untuk kapasitas
yang digunakan.
Aplikasi sederhana yang dapat dibuat terdiri dari aplikasi web dan mobile. Untuk aplikasi mobile ini
berbasis Android sehingga peserta mengintegrasikan Bluemix dengan Eclipse.
Selain itu, banyak yang dapat dilakukan menggunakan Blumix,
diantaranya Node.JS menggunakan Bluemix dan Bluemix DevOps Services. layanan
terintegrasi Bluemix, Cloud Foundry, dan membangun aplikasi Twitter Influencer
menggunakan Bluemix, membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi “Mobile
Backend as a Service” (MBaaS) yang dimiliki dari Bluemix.
Dengan adanya roadshow ini pesertanya dapat lebih mengetahui
cara menggunakan dan fitur dari layanan IBM Bluemix. Selain itu, dengan
menggunakan layanan Bluemix ini pengembang aplikasi dapat mengembangkan startup maupun
perusahaanya tanpa perlu repot memikirkan infrastruktur back-end yang
dibutuhkan.












0 comments:
Posting Komentar